Temuan ini tentunya dapat merubah pandangan manusia masa kini akan kemajuan
teknologi yang telah dicapai oleh peradaban manusia masa
lalu.Nampaknya,aktifitas elektrik telah dikenal oleh manusia pada masa-masa
itu. Tidak
hanya baterai Bagdad saja yang menarik perhatian para ilmuan maupun arkeolog di seluruh
dunia,namun terdapat beberapa artifak serupa yang diduga juga sebagai peralatan
elektrik masa silam,seperti Dendeera Lamps, Assyrian Seal, maupun The coffin of
Henettawy. Sebenarnya Dendeera lamps ini merupakan sebuah relief disebuah
temple di Mesir yang menggambarkan seorang Pharaoh sedang menggenggam sebuah
benda mirip dengan bola lampu lengkap dengan penggambaran kabel beserta catu
dayanya.
Pada tahun
1748, Benjamin
Franklin pertama kali menggunakan kata “baterai” untuk menamakan muatan array
plat gelas. Lalu, fisikawan Luigi Galvani mendemonstrasikan mengenai listrik
yang dihasilkan dari tubuh binatang. Sekitar, tahun 1786, Galvani menemukan
bahwa kaki katak yang dikaitkan dengan tembaga, bila menyentuh besi, kaki katak
tersebut akan berdenyut, Galvani menyimpulkan bahwa daging katak mengandung
listrik.
Alessandro
Volta lah yang pertama kali merancang baterai sederhana. Nama lengkapnya
Alessandro Giuseppe Antonio Anastasio Volta. Dia seorang lelaki berkebangsaan
Italia.
Pada tahun 1791, Volta mulai belajar mengenai istilah “listrik”. Volta merasa
tertarik dengan listrik dikarenakan perkataan fisikawan Luigi Galvani
menyatakan bahwa “listrik dihasilakan dari hewan” pada tahun 1786. Galvani
mengatakan bahwa kaki katak yang dikaitkan dengan tembaga, bila menyentuh besi,
kaki katak tersebut akan berdenyut, Galvani menyimpulkan bahwa daging katak
mengandung listrik.
Setelah
mendengar apa yang Galvani katakan, Volta menyadari bahwa kaki katak bertindak
sebagai konduktor listrik dan sebagai detektor listrik. Dia mengganti kaki
katak dengan kertas yang direndam di air garam dan mendeteksi aliran listrik
dengan cara sel elektrokimia dan hukum gaya gerak listrik (ggl) dari sebuah sel
galvanik yang terdiri dari sepasang elektroda logam yang dipisahkan oleh
elektrolit, yang memiliki perbendaan potensial listrik diantara dua elektroda
logam tersebut. Ini dapat disebut Hukum Volta tentang elektrokimia.
Pada
tahun 1800, sebagai hasil dari perselisihan tanggapan dengan Galvani, Volta
menciptakan tumpukan Volta, yaitu baterai listrik pertama kali, yang
menghasilkan arus listrik stabil. Volta telah menentukan bahwa pasangan logam
yang berbeda yang paling efektif untuk
mengasilkan listrik adalah seng dan perak. Awalnya dia bereksperimen dengan sel
individu dalam seri, setiap sel dimasukkan kedalam piala anggur diisi dengan
air garam dimana dua elektroda telah dicelupkan. Tumpukan volta menggantikan
gelas dengan karton yang direndam dalam air garam. Dalam mengumumkan penemuan
tumpukan, baterai yang dibuat oleh Volta dikreditkan sebagai sel elektrokimia
pertama. Ini terdiri dari dua elektroda yaitu seng dan tembaga. Elektrolitnya
adalah asam sulfat atau campuran air garam dan air. Elektrolit yang ada dalam
bentuk 2H+ dan SO42-. Seng yang mudah
teroksidasi dibanding tembaga, bereaksi dengan sulfat yang bermuatan negatif
(SO42-). Ion-ion Hidrogen bermuatan positif menangkap
elektron dari tembaga, membentuk gelembung gas Hidrogen, H2. Hal ini
membuat elektroda batang seng negatif dan elektroda batang tembaga positif.
Namun,
sel yang dibuat Volta memiliki beberapa kelemahan juga. Sel ini tidak aman
karena menggunakan asam sulfat, bahkan jika asam sulfat encer sangat berbahaya.
Selain itu, kekuatan sel berkurang seiring waktu karena gas Hidrogen tidak
terbentuk lagi, terkumpul hanya pada elektroda seng, dan membentuk penghalang
antara logam dan larutan elektrolit. Sel Volta ini secara luas digunakan
disekolah-sekolah untuk menujukkan hukum-hukum listrik yang dikenal sebagai
baterai lemon.
Ternyata
baterai yang ditemukan volta tidak bisa digunakan untuk jangka waktu yang
panjang, pada tahun 1836 muncullah John F. Daniell yang menciptakan sel Daniell
yang menggunakan dua elektrolit yaitu : tembaga sulfat dan seng sulfat. Sel
Daniel berlangsung lebih lama dari sel Volta. Baterai ini bisa memproduksi
sekitar 1,1 volt, bisa digunakan untuk objek listrik seperti telegraf, telepon,
dan bel pintu. Baterai ini bisa tetap populer di rumah-rumah untuk lebih dari
100 tahun.
Tahun
1866, Leclanche Karbon-Seng Seluler - insinyur Prancis, Georges Leclanche
mematenkan sel baterai karbon atau seng basah disebut sel Leclanche. Menurut
sejarah, baterai sel asli George Leclanche yang dikumpulkan dalam panci berpori
Elektroda positif terdiri dari mangan dioksida dengan karbon yang dicampur lalu
dimasukkan ke kutub negatif adalah batang seng katoda ini dikemas ke dalam
panci. Batang karbon dimasukkan untuk bertindak sebagai pengumpul dari batang
anoda atau seng dan panci tersebut kemudian direndam dalam larutan amonium
klorida cair yang bertindak sebagai elektrolit, mudah merembes melalui cangkir
berpori dan melakukan kontak dengan bahan katoda. Georges Leclanche kemudian
lebih meningkatkan desainnya dengan menggantikan pasta amonium klorida untuk
cairan elektrolit dan menemukan sebuah metode dari penyegelan baterai,
menciptakan sel kering pertama, desain yang baik yang sekarang ada.
baterai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar