Sabtu, 22 Oktober 2011

proposal biologi

PENGARUH AIR JERUK NIPIS TERHADAP NASI

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Nasi yaitu makanan pokok tiap orang. Nasi juga merupakan sumber karbohidrat utama bagi setiap orang. Selain itu, nasi juga merupakan zat pembangun dalam tubuh manusia. Setiap hari, seseorang akan makan nasi kurang lebih tiga kali.
Seperti yang kita ketahui, betapa pentingya seorang manusia untuk mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok sehari-hari. Tanpa memakan nasi, seseorang bisa terserang penyakit, misalnya maag. Jika sudah sakit maag, sulit untuk diobati.
Banyak sekali alasan seseorang untuk tidak makan nasi, apalagi sekarang harga beras yang merupakan bahan baku nasi, sangatlah mahal. Banyak orang yang tidak sanggup untuk bisa membeli beras. Jadi, beras itu merupakan suatu kebutuhan yang sangatlah mahal.
Jika melihat disekitar lingkungan kita, banyak orang terutama ibu rumah tangga yang membuang nasinya karena sudah tidak enak lagi padahal nasi tersebut baru dimasak satu hari yang lalu. Peristiwa ini sangatlah kontras dengan harga beras yang terus naik. Banyak ibu rumah tangga, remaja putri, dan pengusaha warung makan yang mengeluhkan dengan kondisi nasi yang cepat bau dan berubah warna kekuningan.
Ada banyak cara untuk mengatasi masalah nasi tersebut. Pertama, dengan menambahkan daun pandan pada saat memasak nasi. Daun pandan memiliki bau yang sedap sehingga bisa mengurangi bau nasi, cara ini masih kurang efektif karena baunya bisa hilang, tetapi warna nasi cepat menguning. Cara yang kedua dengan menambahkan air jeruk nipis pada saat memasak nasi, air jeruk nipis mengandung asam sitrat. Asam sitrat merupakan pengawet alami. Nasi yang ditambahkan air jeruk nipis akan lebih harum dan tahan lama.


                             
1.2  Rumusan Masalah

1.      Adakah pengaruh air jeruk nipis untuk memasak nasi ?
2.      Apakah kandungan yang ada didalam air jeruk nipis ?

1.3  Tujuan Penelitian

1.      Mengetahui pengaruh air jeruk nipis terhadap keawetan nasi.
2.      Mengetahui kandungan dari air jeruk nipis.

1.4    Manfaat Penelitian

1.      Membantu masyarakat untuk bisa memasak nasi agar tidak cepat bau dan berubah kekuningan.
2.      Menambah ilmu pengetahuan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Nasi

Nasi adalah beras yang telah direbus atau ditanak. Proses perebusan beras dikenal juga sebagai 'tim'. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur. (Wikipedia.org)
Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah). (Wikipedia.org)
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. (Wikipedia.org)
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
·         amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
·         amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara. (Wikipedia.org)
2.2    Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, umumnya mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon. (Wikipedia.com)
Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional, perasan langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk. (Wikipedia.com)
Tumbuhannya mengandung minyak atsiri yang didalamnya terlarut senyawa-senyawa kimia, sperti linalin asetat, geranil asetat, sitral, limonene, dan fellandren. Air buah jeruk nipis mengandung 8% asam sitrat. (anneahira.com)
Selain itu, jeruk nipis mengandung asam sitrat. Dalam 100 g buah jeruk nipis mengandung, vitamin C 27 mg, vitamin B1 0.04 mg, kalsium 40 mg, kalori 37 g, fosfor 22 mg, protein 0.8 g, zat besi 0.6 mg, hidrat arang 12.4 g, air 86 g, dan lemak 0.1 g. (anneahira.com)
2.3  Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan). Senyawa ini merupakan bahan  makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan. (Wikipedia.com)
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut). (Wikipedia.com)
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat. (Wikipedia.com)

2.4     Hubungan Nasi dan Jeruk Nipis
Kita bisa mencegah nasi agar tidak cepat basi dengan menambahkan air jeruk nipis pada saat memasak nasi. Jeruk nipis mengandung asam sitrat. Asam sitrat merupakan pengawet makanan alami.

2.5  Hipotesis
Ada perbedaan antara nasi yang dimasak dengan ditambah air jeruk nipis dan tidak diberi air jeruk nipis. Nasi yang dimasak dengan ditambah air jeruk nipis akan lebih harum dan tahan lama.


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan kurang lebih dua minggu, serta penelitian ini dilaksanakan di laboratorium.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah beras satu kg yang dimasak untuk menjadi nasi. Sampel penelitian ini adalah tiga sendok nasi yang telah matang.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah jeruk nipis, sedangkan variabel terikat adalah nasi, dan variabel kendalinya adalah air dan hari.
3.5 Metode Kerja
            3.5.1 Alat dan Bahan
·         2 kg beras dengan kualitas dan harga yang sama
·         2 buah jeruk nipis
·         Air
·         2 buah rice cooker
·         Sendok
·         Blender
·         Etanol
·         2 buah gelas kimia                          
·         Batang pengaduk
·         Ph meter/kertas lakmus                                                                                                                                                                                                                                                                                    
            3.5.2 Langkah Kerja
·         Cuci beras hingga bersih
·         Masukkan beras kedalam rice cooker masing-masing 1 kg
·         Tambahkan air, sampai batas
·         Pada rice cooker yang pertama tambahkan 1 sendok teh air jeruk nipis, lalu ratakan. Sedangkan pada rice cooker yang kedua jangan ditambah air jeruk nipis.
·         Uji satu sendok nasi pada rice cooker pertama dan kedua di laboratorium.
·         Haluskan nasi dengan blender sampai menjadi bubur.
·         Siapkan 2 buah gelas kimia, masukkan kedua sampel nasi pada gelas kimia yang berbeda.
·         Berikan 5 tetes etanol pada setiap gelas kimia.
·         Aduk dengan batang pengaduk.
·         Lihat, gelas kimia mana yang bubur nasinya larut dan yang bubur nasinya tidak larut ?
·         Uji ph pada setiap gelas kimia