Senin, 09 Juli 2012

Berjuang untuk Hidup


Sebuah renungan bagi kita semua. setiap saya pergi ke kampus untuk kuliah, saya menggunakan angkutan umum bis kota. Saya menaiki bis kota dari salah satu terminal di kota Bandung. Bis kota akan pergi jika penumpang sudah lumayan penuh. Selagi menunggu penumpang, banyak orang yang berjualan di dalam bis kota. Mereka menawarkan barang-barang baik berupa makanan, alat tulis, buku, alat-alat rumah tangga, dan lainnya. Para pedagang itu tidak merasa malu dan rendah diri ketika mereka menawarkan barang dagangannya.
Para pedagang menawarkan barang dagangan dengan berbagai cara, ada yang “didemonstrasikan” didepan para penumpang, ada yang membagikan satu per satu dagangannya lalu mengambilnya lagi, dan lainnya. Mereka tetap tersenyum dan mengucap syukur ketika barag dagangannya tidak ada yang membeli, dan mereka menaiki bis lain untuk menawarkan barang dagangannya. Mereka berjualan untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya, untuk bertahan HIDUP.
Selain para pedagang ada juga pengamen yang menghibur para penumpang bis disaat menunggu bis nya penuh. Mereka bernyanyi seakan tidak ada beban dalam diri mereka. Mereka bernyanyi dengan membawa alat-alat musik seperti gitar, “kecrekan”, kendang, sampai biola. Lagu yang mereka nyanyikan pun beragam, ada lagu pop Indonesia, lagu Sunda, dan bahkan ada lagu yang menceritakan kehidupan para pengamen.
Sama halnya dengan para pedagang, para pengamen pun melakukan profesinya untuk bertahan HIDUP. Sempat ada pengamen yang mengatakan dalam lagunya bahwa “mengamen lebih baik dari pada meminta-minta”. Disini bisa terlihat bahwa mereka berusaha, berjuang untuk HIDUP nya tidak meminta, tetapi menjual keahlian berupa suara mereka.
Ternyata, tanpa disadari apa yang mereka lakukan itu merupakan hikmah dari Al-Quran  surat Al-An’aam Ayat 135. Jadi, kita harus bekerja keras untuk mengisi hidup ini, mau apapun caranya tentunya harus HALAL.